Sejarah Kabupaten Pacitan
Pacitan
berasal dari kata Pacitan yang berarti camilan, sedap-sedapan, tambul,
yaitu makanan kecil yang tidak sampai mengenyangkan. Hal ini disebabkan
daerah Pacitan merupakan daerah minus, sehingga untuk memenuhi kebutuhan
pangan warganya tidak sampai mengenyangkan; tidak cukup. adapula yang
berpendapat bahwa nama Pacitan berasal dari “Pace” mengkudu (bentis :
Jaka) yang memberi kekuatan. Pendapat ini berasal dari legenda yang
bersumber pada perng Mengkubumen atau Perang Palihan Nagari (1746-1755)
yakni tatkala Pangeran Mangkubumi dalam peperangannya itu sampai ke
daerah Pacitan. dalam suatu pertempuran ia kalah terpaksa melarikan diri
ke dalam hutan dengan tubuh lemah lesu. berkat pertolongan abdinya
bernama Setraketipa yang memberikan buah pace mask menjadikan kekuatan
Mangkubumi pulih kembali. Akan tetapi nampaknya nama Pacitan yang
menggambarkan kondisi daerah Pacitan yang minus itulah yang lebih kuat.
hal itu disebabkan pada masa pemerintahan Sultan Agung (1613-1645) nama
tersebut telah muncul dalam babat Momana.
Pacitan
merupakan salah satu dari 38 Kabupaten di Propinsi Jawa Timur yang
terletak di bagian Selatan barat daya. Kabupaten Pacitan terletak di
antara 110º 55'-111º 25' Bujur Timur dan 7º 55'- 8º 17' Lintang Selatan, dengan luas wilayah 1.389,8716 Km² atau 138.987,16 Ha.
Luas tersebut sebagian besar berupa perbukitan yaitu kurang lebih 85 %,
gunung-gunung kecil lebih kurang 300 buah menyebar diseluruh wilayah
Kabupaten Pacitan dan jurang terjal yang termasuk dalam deretan
Pegunungan Seribu yang membujur sepanjang selatan Pulau Jawa, sedang
selebihnya merupakan dataran rendah.
Dari aspek topografi menunjukkan bentang daratannya bervariasi dengan kemiringan sebagai berikut :
1.
|
Datar (kelas kelerengan 0-5%) dengan luas 55,59 Km² atau 4% dari luas wilayah Kabupaten Pacitan.
|
2.
|
Berombak (kelas kelerengan 6-10%) dengan luas 138,99 Km² atau 10% dari luas wilayah Kabupaten Pacitan. |
3.
|
Bergeklombang (kelas kelerengan 11-30%) dengan luas 333,57 Km² 24% dari luas wilayah Kabupaten Pacitan.
|
4.
|
Berbukit (kelas kelerangan 31-50%) dengan luas 722,73 Km² atau 52% dari luas wilayah di Kabupaten Pacitan.
|
5.
|
Bergunung (kelas kelerengan > 52%) dengan luas 138,99 Km² atau 10% dari luas wilayah di Kabupaten Pacitan.
|
Bila
ditinjau dari struktur dan jenis tanah terdiri dari Assosiasi Litosol
Mediteran Merah, Aluvial kelabu endapan liat, Litosol campuran Tuf
dengan Vulkan serta komplek Litosol Kemerahan yang ternyata di dalamnya
banyak mengandung potensi bahan galian mineral.
Pacitan
disamping merupakan daerah pegunungan yang terletak pada ujung timur
Pegunungan Seribu, juga berada pada bagian selatan Pulau Jawa dengan
rentangan sekitar 80 km dan lebar 25 km. Tanah Pegunungan Seribu
memiliki ciri khas yang tanahnya didominasi oleh endapan gamping
bercampur koral dari kala Milosen (dimulai sekitar 21.000.000 –
10.000.000 tahun silam). Endapan itu kemudian mengalami pengangkatan
pada kala Holosen, yaitu lapisan geologi yang paling muda dan paling
singkat (sekitar 500.000 tahun silam – sekarang).
Gejala-gejala
kehidupan manusia muncul di permukaan bumi pada kala Plestosen, yaitu
sekitar 1.000.000 tahun Sebelum Masehi. Endapan-endapan itu kemudian
tererosi oleh sungai maupun perembesan – perembesan air hingga membentuk
suatu pemandangan KARST yang meliputi ribuan bukit kecil. Ciri-ciri
pegunungan KARST ialah berupa bukit-bukit berbentuk kerucut atau
setengah bulatan.
Bersamaan
dengan kala geologis tersebut, yakni pada zaman kwarter awal telah
muncul di muka bumi ini jenis manusia pertama : Homo Sapiens, yang
karena kelebihannya dalam menggunakan otak atau akal, secara
berangsur-angsur kemudian menguasai alam sebagaimana tampak dari
tahap-tahap perkembangan sosial dan kebudayaan yaitu dari hidup
mengembara (nomaden) sebagai pengumpul makanan, menjadi setengah
pengembara/menetap dengan kehidupan berburu, kemudian menetap dengan
kehidupan penghasil makanan. Adapun tingkat kebudayaannya yaitu dari
zaman batu tua (Palaeolithicum), zaman batu madia (messolithicum), dan
zaman batu muda (neolithicum).
Letak Geografis
Kabupaten
Pacitan terletak di Pantai Selatan Pulau Jawa dan berbatasan dengan
Propinsi Jawa Tengah dan daerah Istimewa Jogyakarta merupakan pintu
gerbang bagian barat dari Jawa Timur dengan kondisi fisik pegunungan
kapur selatan yang membujur dari Gunung kidul ke Kabupaten Trenggalek
menghadap ke Samudera Indonesia.
Adapun wilayah administrasi terdiri dari dari 12 Kecamatan, 5 Kelurahan dan 166 Desa, dengan letak geografis berada antara 110º 55' - 111º 25' Bujur Timur dan 7º 55' - 8º 17' Lintang Selatan.
Batas-batas Administrasi :
1.
|
Sebelah timur |
:
|
Kabupaten Trenggalek. |
2.
|
Sebelah Selatan |
:
|
Samudera Indonesia. |
3.
|
Sebelah Barat |
:
|
Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah). |
4.
|
Sebelah Utara |
:
|
Kabupaten Ponorogo (Jawa Timur) dan Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah).
|
Apabila diukur dari permukaan laut, ketinggian tempat itu dapat dirinci sebagai berikut :
1.
|
Ketinggian 0 – 25 m, seluas 37,76 km atau 2,62 % luas wilayah.
|
2.
|
Ketinggian 25 – 100 m, seluas 38 km atau 2,67 % luas wilayah. |
3.
|
Ketinggian 100 – 500 m, seluas 747,75 km atau 52,68 % luas wilayah.
|
4.
|
Ketinggian 500 – 1000 m, seluas 517,13 km atau 36,43 % luas wilayah.
|
5.
|
Ketinggian 1000 m, seluas 79,40 km atau 5,59 % luas wilayah.
|
Ditinjau
dari sudut geografisnya wilayah Kabupaten Pacitan seluas 1.389,8716 Km²
atau 138.987,16 Ha sebagian besar tanahnya terdiri atas :
1.
|
Tanah ladang |
:
|
21,51% atau 29.890,58 ha. |
2.
|
Pemukiman Penduduk |
:
|
02,27% atau 3.153,33 ha. |
3.
|
Hutan |
:
|
58,56% atau 81.397 ha. |
4.
|
Sawah |
:
|
09,36% atau 13.014,26 ha.
|
5.
|
Pesisir dan tanah kosong |
:
|
08,29% atau 11.530,99 ha.
|
0 komentar:
Post a Comment