Goa Tabuhan ini penuh dengan stalagtit dan stalagmit.
Dinding goa seperti diukir oleh alam yang abstrak, tonjolan batu serta
akar yang bergelantungan meneteskan air bening. Tetesan air ini, ketika
diterpa cahaya akan menyerupai butiran mutiara dengan segala warna.
Sungguh eksotik! Sejumlah ahli menyebut, proses pembentukan stalagtit
dan stalagmit ini diduga berlangsung beratus tahun lalu. Terjadi
lantaran reaksi kimia antara hujan dan mineral kapur.
Berkunjung ke goa ini, bisa melalui pacitan atau Gunungkidul, Yogyakarta. Akses jalan menuju tempat tesebut gampang dan mulus. Goa yang letaknya di Dukuh Tabuhan, Desa Wareng, Kecamatan Punung, sekitar 25 kilometer arah barat kota Pacitan, bisa memberikan alternatif wisata. Khususnya bagi yang suka berpetualang. Di goa Tabuhan, setelah mendengarkan para musisi Jawa dan waranggana beraksi, biasanya wisatawan akan diantar menembus lorong goa sekitar 300 meter menggunakan lampu petromaks. Di kedalaman goa tersebut, lukisan alam dan tetesan air, ditambah suasana hening menjadikan nuansa menarik. Atau kalau tidak suka jalan, bisa duduk menikmati panorama goa.
Berkunjung ke goa ini, bisa melalui pacitan atau Gunungkidul, Yogyakarta. Akses jalan menuju tempat tesebut gampang dan mulus. Goa yang letaknya di Dukuh Tabuhan, Desa Wareng, Kecamatan Punung, sekitar 25 kilometer arah barat kota Pacitan, bisa memberikan alternatif wisata. Khususnya bagi yang suka berpetualang. Di goa Tabuhan, setelah mendengarkan para musisi Jawa dan waranggana beraksi, biasanya wisatawan akan diantar menembus lorong goa sekitar 300 meter menggunakan lampu petromaks. Di kedalaman goa tersebut, lukisan alam dan tetesan air, ditambah suasana hening menjadikan nuansa menarik. Atau kalau tidak suka jalan, bisa duduk menikmati panorama goa.
Goa Tabuhan konon dikenal dengan nama Tapan. Mengapa? Menurut penduduk setempat, dahulu dipakai untuk bertapa. Bahkan dalam sejarah perjuangan, pahlawan Sentot Prawirodirjo salah satu pengikut setia Pangeraan diponegoro pernah bersembunyi dan bertapa di tempat tersebut, juga Pangeran Sambernyawa. Menurut keterangan, goa Tabuhan pertama kali ditemukan oleh kyai Sontiko. Kemudian dipopulerkan oleh Kertodirodjo, wedana Punung tahun 1936 sebagai goa Tabuhan, karena batu-batuan di dalamnya jika ditabuh menimbulkan ritme laras gamelan Jawa. Mungkin karena banyak cerita yang mengaitkan goa Tabuhan dengan perjuangan bangsa, maka goa tersebut banyak dijadikan kunjungan objek wisata kalangan militer. ”Ada nuansa patriotik jika kita masuk dalam goa ini” benarkah.??
untuk urusan sofenir jangan kawatir,di sekitar tempat ini, kini sudah ramai para penjual. Meski menurut mereka, goa ini hanya ramai pada saat hari libur saja. Sejumlah cinderamata yang bisa didapat di sekitar lokasi wisata, antara lain batu akik, meja batu marmer, jam dinding dari batu, patung kuda batu dan banyak perhiasan rumah tangga terbuat dari batu.
0 komentar:
Post a Comment